Selasa, 20 November 2012

ARTIKEL TENTANG BAB 9 MERANCANG ORGANISASI YANG ADAPTIF


Berorganisasi sama dengan bersosialisasi. Tidak ada satu pun manusia yang mampu hidup sendiri. Agar lebih teratur dan terarah, kelompok pergaulan tersebut membentuk sebuah organisasi. Sebelum membentuk organisasi tertentu, dibutuhkan PERANCANGAN ORGANISASI . Perancangan adalah tahap penjajakan apakah organisasi tersebut bisa dibentuk atau tidak.
Lantas, apa saja yang menjadi modal pembentukannya dan yang mungkin akan menjadi kendala? Berikut ini uraiannya.

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam setiap komunitas atau kumpulan, orang pasti membutuhkan sebuah aturan main dalam aktivitasnya. Hal ini diperlukan agar tercipta keteraturan dan keterarahan tata kehidupan bersama.
Bayangkan jika dalam sebuah komunitas perumahan misalnya, mereka hanya hidup secara individu tanpa peduli satu sama lain. Maka, sangatlah tidak mungkin mereka akan hidup normal dan layak. Ini sebuah kenyataan sebagai kodrat hidup manusia yang pada prinsipnya saling membutuhkan.
Tuhan telah menciptakan adanya siang dan malam, air dan api, wanita dan laki-laki. Belum lagi, dengan adanya komunitas tersebut, bisa dipastikan bahwa setiap anggota komunitas akan mempunyai kepentingan berbeda. Bahkan, bisa jadi akan ada tabrakan kepentingan ataupun kepentingan yang saling beririsan.
Dari sinilah, kemudian diperlukan sebuah pengelolaan yang seimbang dan saling bersinergi sehingga lahirlah sebuah aktivitas yang terorganisasi dengan baik. Alhasil, tujuan bersama bisa tercapai.

Pijakan Dasar Perancangan Organisasi
Berpijak dari adanya keinginan bersama untuk mencapai sebuah keteraturan dan keberhasilan bersama dalam sebuah komunitas ataukelompok, diperlukan sebuah organisasi. Dalam menyusun sebuah organisasi, sebaiknya pastikan dulu beberapa masalah mendasar berikut ini.
Apakah ada persamaan tujuan dan persepsi dalam sebuah kelompok.
Seberapa besar anggota mempunyai kerelaan dan keikhlasan untuk memimpin dan dipimpin.
Adakah kesepakatan untuk saling bekerja sama.
Pastikan setiap anggota taat kepada peraturan yang ada.
Setelah parameter tersebut didapatkan, segera lakukan pemetaan kebutuhan yang diperlukan dalam merancang organisasi. Gunakanmetode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat).

1. Strength
Pelajari dengan teliti kekuatan apa yang ada dalam kelompok tersebut. Dalam sebuah komunitas, misalnya masyarakat di perumahan, kekuatan yang ada adalah banyaknya jumlah kepala keluarga yang ada, banyaknya anggota dari keluarga yang masih mempunyai waktu luang, kemauan yang sama untuk menjadi lebih baik dan lebih tertib.

2. Weakness
Pelajari kelemahan yang dimiliki dalam komunitas tersebut. Di dalam komplek perumahan kelemahan yang ada adalah bahwa masing-masing kepala keluarga sibuk bekerja di kantor atau perusahaan sehingga pergi pagi-pagi dan pulang sudah malam. Mereka tidak mempunyai waktu untuk siskamling, kerja bakti, antar jemput anak ke sekolah, dan lain-lain.

3. Opportunity
Pelajari kesempatan yang ada dengan melihat kekuatan dan kelemahan tersebut. Misalnya, dari kasus di sebuah perumahan, adanya kesempatan untuk menawarkan jasa antar jemput anak kesekolah, adanya kesempatan untuk memberi les privat mata pelajaran di sekolah.
Adanya kesempatan berjualan makanan, pulsa telpon, air meniral, gas, cuci baju, dan kebutuhan harian penghuni perumahan lainnya. Hal ini bisa dijadikan dasar kerja tim pencari dana bagi organisasi.

4. Threat
Langkah selanjutnya adalah mengantisipasi ancaman yang akan timbul. Misalnya, ada keluhan dari penghuni perumahan mengenai gangguan yang disebabkan oleh keberadaan organisasi yang akan didirikan atau adanya keluhan para pengguna jasa pelayanan yang tidak profesional, cadangan sumber daya manusia pengelola lainnya atau kesibukan pribadi para anggota organisasi.

Konsep Struktur Organisasi
Setelah mengambil langkah tersebut, segera lakukan pemetaan dan konsep struktur yang diperlukan dalam organisasi. Misalnya, penentuan ketua kelompok, sekretaris kelompok, bendahara kelompok, seksi keamanan, seksi kebersihan, seksi humas, dan seksi unit usaha.
Ketua diperlukan untuk mengendalikan semua aktivitas dan menerima laporan. Sekretaris diperlukan untuk menginventarisasi dan administrasi kelompok, bendahara diperlukan untuk mengatur keluar masuk dana yang diperoleh.
Seksi keamanan diperlukan untuk memastikan dan menjadi keamanan dan kenyamanan serta sebagai pusat informasi, seksi kebersihan diperlukan guna mengendalikan pembuangan, seksi unit usaha adalah unit yang memenuhi semua dana yang dibutuhkan organisasi.
Jika organisasi tersebut berjalan secara efektif, bisa dipastikan akan membuat nyaman semua anggota serta tentu saja adanya evaluasikinerja organisasi setiap periode tertentu. Hal ini dilakukan sebagai bahan eveluasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar